Semua orang
pasti memiliki memory khusus untuk menyimpan goresan skenario tuham dalam
setiap alenianya.
Alenia ke
21 baru kujalani beberapa hari yang lalu. Menjelang lembaran tahun baru itu aku
terlalu banyak harapan. Berkhayal, hal-hal indah akan terjadi. Namun, sebagai
manusia kita memang tak seharusnya selalu berfikir akan kebahagiaan belaka. Dan
hal itu yang menyadarkanku arti dari kata bersyukur.
Alenia ke
21 ku bisa terbilang lebih banyak terbayar oleh airmata. Satu waktu tertentu, yang
sangat special bagiku, mendapat kado yang lumayan menggoreskan luka dihati.
Goncangan batin yang disebabkan oleh amanah yang teremban, keluarga yang
membutuhkan kengertian dariku, dan percikan amarah antara aku dan kekasihku.
Miris,
teramat sangat miris memang, alenia ke 21 ku harus terukir kenangan yang pilu.
Aku kecewa memang, namun terhadap siapa? Terhadap amanah? Tak ada yang salah
dengan amanah, karena amanah itu datang dengan sendirinya. Aku tak pernah
mencari amanah, namun aku berusaha menjalankan amanah dengan semaksimal
mungkin. Terhadap keluarga? Hal yang tidak pantas untuk aku terapkan dalam
kehidupan. Terhadap kekasihku? Setiap hubungan tak mungkin dapat menghindari
gesekan pertengkaran dan gesekan itu datang tanpa mengenal waktu. Kapanpun dan
dimanapun, jika memang harus terjadi, maka akan terjadi. Kekasihku tak
bersalah, karena aku yakin, tak mungkin ada niat untuk melukaiku di hari
jadiku. Walau rasa cinta mulai memudar, namun kadar sayangku masih tetap sama.
Aku menyayanginya, aku menyayanginya, aku menyayanginya.
Dan kini
aku sadar, tak seharusnya terpuruk dalam kekecewaan. Aku yang bersalah,
berkhayal terlalu tinggi, mengharap hal-hal indah akan terjadi. Padahal yang
seharusnya tertanam dalam hati da pikiranku adalah mensyukuri nikmat Tuhan.
Di alenia
ke 21 ku, Allah masih berkenan membiarkan nafas terhembus, meski selama ini aku
masih terlalu sering menyia-nyiakan nafas pemberiannya. Keimanan dan agama yang
terus tercantum dalam alunan nada hariku. Dan orang-orang sekitar yang masih senantiasa
ada saat aku butuh sandaran. J
Terima
kasih tuhan atas segala karunia-Mu, walau Kau buka alenia ke 21 ku, dengan
sedikit goncangan, namun aku berharap Kau tutup alenia ke 21 ku, dengan
senyuman yang tersungging di bibirku. Dan bimbinglah aku menuju rahmat-Mu, dan
tetapkanlah ridha-Mu dalam warna-warni hari menuju langkah ke 1000 sepasang
senja. Amin.
au neko sayank :'(
BalasHapusma'af ya
kenapa minta maap?
Hapusudah jalannya kok :)
pi, tak usahain di alenia ke 23 jenengan..
nggak bakalan gini :)
pengen ke semeru kan?
:)
monggo, pi g tak dukung :)
asalkan jenengan seneng..
gak dimonggoin pun akan berangkat
Hapus:)
dan emang rencananya gag perlu ngomong
cuman udah terbiasa pamit,
kalau gak pamit rasanya gak enak,
udah dilokasi selalu nyari cara biar tahu lagi dimana posisi
sedang apa dan sama siapa,
:)
ya ma'af gak pernah bikin sampean seneng,
gak tahu kalau senengnya itu dibantuin orang,
dan dirayain orang,
:)
ya udah kalaiu gak perlu ma'afnya,
dibuang saja,
di tempat sampah terdekat
:)
simple kan?
do'ane sampean terkabul,
Hapusjalur Semeru ditutup,
tapi kabar gembiranya
masih ada arjuna dan welirang :)
ya
BalasHapus