Sang surya mulai kembali
keperaduannya,hujan menyisakan dingin.bus yang kami tumpangi merapat ketempat
yang telah ditentukan.kaca yang mengelilingi kendaraan kami ini meneteskan
titik-titik air.kusapu pandanganku pada setiap titik pusat perbelanjaan yang
tak akan pernah terlewatkan bagi setiap orang yang mengunjungi kota
malang
ini.suara adzan berkumandang menandakan setiap orang harus menghentikan semua
aktifitasnya.
“ anak-anak kalian
punya waktu selama satu jam,sekarang kalian shalat dulu di mushalla itu”ujar
pak fadli yang merupakan guru kesiswaan kami sebari menunjuk kearah seberang
jalan yang spontanitas mendapatkan perhatian serempak dari semua penghuni bus.
“setelah itu kalian
boleh belanja sepuasnya buat oleh-oleh”lanjut pak fadli
Tanpa mendapat aba-aba lebih
lanjut,kami berhamburan keluar dari bus,menikmati suasana maghrib di kota malang.kulangkahkan
kaki menuju musholla sederhana yang tampak terawat dengan baik.bunga-bunga
tertata rapi menemani pagar yang mengelilinginya.
“ kalo jalan itu
jangan ngelamun,buuuuuk”suara wulan mengagetkanku.
“hehehe..”
“kebiasaan,kalo nggak
bisa jawab mesti cuma bisa ketawa doang”
“pean shalat
nggak??”tanyaku
“iya shalatlah,kalo
nggak shalat ngapain ke mushalla?mendingan langsung cari oleh-oleh buat
temen-temen asrama”jawabnya panjang lebar
“ kirain cuma mau
nemenin aku”
“nuarsismu lho,nggak
ketulungan mbak yu”katanya dengan nada kesal
***
Jam menunjukkan pukul 18.15
WIB.shalat maghrib telah kukerjakan berjama’ah bersama wulan.dengan dzikir ala
kadarnya karena wulan ingin cepat-cepat memborong aksesoris yang sempat
tertangkap oleh matanya di salah satu toko,waktu turun dari bus.hem,wulan
memang maniak aksesoris.dia sempat memaksaku untuk menemaninya belanja,tapi aku
menolaknya karena aku ingin menyelesaikan bacaanku tentang pengobatan
alami.alhamdulillah,wulan memahamiku bahwasanya buku adalah makanan
favoritku,dan tak akan tenang jika belum tamat.
“orang muslim itu
munafik”seorang pemuda disebelahku mengatakan hal yang refleks membuatku
menghentikan aktivitas membacaku.
“maaf,anda bicara
dengan siapa?”kuberanikan bertanya padanya
“dengan orang yang
mengaku dirinya beragama islam”jawabnya menatapku tajam
“apa maksud anda
berkata seperti itu?”kucoba untuk menahan amarah
“islam berkata bahwa
umatnya agar hanya menyembah allah,dzat yang tidak berwujud”cetusnya
“memang benar,allah
itu satu dan tidak dapat terlihat oleh mata”jelasku
“tapi,kenyataannya
tidak seperti itu”nadanya meninggi
“lantas?”
“umat islam menyembah
sebuah bangunan yang biasa mereka sebut dengan ka’bah”ujarnya dengan penuh
keyakinan
“tidak!”tegasku
“kenapa tidak?”
“orang islam
menyembah allah,sedangkan ka’bah merupakan kiblat agar kami serempak menghadap
satu arah”
Pemuda itu tersenyum kemudian melanjutkan argumennya “islam
juga tidak dapat mengerti perasaan wanita”
“mengapa anda berkata
demikian?”tanyaku
“buktinya islam
memperbolehkan poligami”tukasnya
Aku hanya bisa terdiam,ku tak tahu apa yang harus
kukatakan.karena aku juga sempat memiliki pikiran yang sama.aku beranggapan
bahwa islam merelakan perasaan wanita hanya untuk memuaskan nafsu lelaki yang
tak pernah bisa setia pada satu wanita saja.
“kenapa?anda
merasakan hal itu?wanita mana yang mau dimadu?bagi seorang wanita lebih baik di
racun daripada dimadu!”kata-katanya memojokkanku,dia tersenyum penuh arti.
“anda salah!”tegasku
“mengapa
demikian?anda setuju dengan hukum islam yang memperbolehkan poligami?”
“ islam punya alasan
tersendiri,justru karena islam menyayangi wanita maka diperbolehkan poligami dalam
islam”pemuda itu tertegun mendengar penuturanku
“bisa anda jelaskan
alasannya?”
“di zaman yang
semakin akhir ini,jumlah wanita jauh lebih banyak dibandingkan laki-laki,maka
diperbolehkannya poligami dalam islam untuk menjaga derajat wanita.seandainya
islam melarang poligami,niscaya akan banyak wanita yang tidak memiliki pasangan
bahkan hanya akan menjadi seorang simpanan tanpa ada ikatan nikah,dan itu akan
menurunkan derajat wanita”
“anda membela agama
anda,meskipun anda tahu bahwa agama anda salah”dia berkata dengan nada
mencela,membuat telingaku gatal dan darahku semakin mendidih.
“saya tidak membela
agama saya,akan tetapi saya hanya mengatakan apa adanya tentang agama saya”
“berarti anda setuju
dengan adanya poligami?dan anda rela jika suami anda melakukan poligami?apakah
anda ikhlas jika suami anda mencintai wanita selain anda?tidakkah wanita adalah
makhluk yang sangat rentan akan hal itu?”
“itu tugas saya
sebagai wanita,saya akan berusaha melayani suami saya dengan sebaik-baiknya
sehingga dia tidak akan berpaling pada wanita lain.karena saya hanya ingin
seperti siti khadijah dan siti fatimah yang tidak pernah dimadu”tegasku
Sekarang pemuda itu yang terdiam mendengar penjabaranku.tak
ada satu patah katapun yang keluar dari bibirnya.
“satu hal lagi”lanjutku
dia menatapku penuh
tanda tanya.sengaja tak kulanjutkan perkataanku.aku ingin melihat reaksi apa
yang akan dia tampakkan padaku.
“apa lagi?”tanyanya
dengan ekspresi yang di buat sedatar mungkin.
“LAKUM DIINUKUM WA
LII YADIIN”kataku mantab
“surat al-kaafikun”sanggahnya
Deg!dia tahu ayat itu.siapakah orang ini sebenarnya?tanyaku
dalam hati.
“bolehkah saya
menebak sesuatu tentang anda?”tanyaku
“silahkan”
“anda adalah orang yang menganut paham atheisme,dan
sekarang anda sedang mencari kebenaran suatu agama.karena anda lelah menghadapi
kehampaan hidup tanpa adanya tuhan.anda juga mempelajari islamologi,maka dari
itu anda tahu yang saya ungkapkan tadi merupakan potongan ayat dalam surat
al-kaafirun”
“apa islam juga mengajarkan agar seseorang bisa
mendeteksi orang lain?”tanyanya
“hehehe..berarti dugaan saya tepat”
“iya tepat,bahkan sangat tepat!bolehkah saya
juga menebak tentang siapa anda?”
“silahkan”
“ anda seorang mahasiswi yang kuliah di salah
satu universitas yang ada di kota malang ini”ujarnya penuh percaya diri
“salah”
“ lantas?”
“ saya adalah santri yang masih duduk di kelas
sembilan MTs,di salah satu pesantren yang terletak di kota jombang”paparku
Dia menatapku lekat,seakan
tidak percaya dengan apa yang telah aku katakan.
“saya datang ke malang bersama teman-teman
dalam rangka study tour ke jatim park,dan kebetulan mampir ke dewi sri ini
untuk membeli buah tangan”imbuhku
Dia hanya terdiam,tidak ada
tanggapan yang berarti.mengakibatkanku terdiam pula.keheningan menghiasi kami
berdua.tak ada yang membuka pembicaraan.hingga tiba-tiba terdengar suara yang
tidak asing lagi bagiku
“fitri,ayo pulang”teriak wulan menggelegar
“iya,ayo”ucapku menyetujui ajakan wulan sebari
beranjak dari tempat dudukku
“fitri tunggu”pemuda itu mengeluarkan suara
“darimana tahu namaku?”tanyaku heran
“tadi teman kamu manggil gitu”
“ ooo”
“nama lengkapnya?”tanyanya ingin tahu
“ fitri maulidia”
“ allah telah memberikan hidayahnya kepadaku melaluimu maka aku ingin kamu menyaksikan aku sejenak”
aku bingung dengan apa yang dia maksudkan.
“ASYHADU ALLA ILIHA ILLALLAH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASULULLAH”ucapnya dengan penuh keharuan
dia mengucapkan dua kalimat syahadat,berarti dia telah memeluk agama islam.subhanallah.tanpa kusadari butiran mutiara bening menetes dipipiku.
“fitri tunggu”pemuda itu mengeluarkan suara
“darimana tahu namaku?”tanyaku heran
“tadi teman kamu manggil gitu”
“ ooo”
“nama lengkapnya?”tanyanya ingin tahu
“ fitri maulidia”
“ allah telah memberikan hidayahnya kepadaku melaluimu maka aku ingin kamu menyaksikan aku sejenak”
aku bingung dengan apa yang dia maksudkan.
“ASYHADU ALLA ILIHA ILLALLAH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASULULLAH”ucapnya dengan penuh keharuan
dia mengucapkan dua kalimat syahadat,berarti dia telah memeluk agama islam.subhanallah.tanpa kusadari butiran mutiara bening menetes dipipiku.
***
Bus melanjutkan perjalanannya
mengantarkan kami kembali ke penjara suci,membawa sebersit kenangan tentang
seorang muallaf.
“ cie..cie..akhirnya dapat kenalan cowok
disini,cakep fit.mang namanya siapa?”ledek wulan
“namanya?upz aku juga nggak tahu namanya
siapa?kataku
“kok bisa?”
“ bisa aja”
Pembicaraan yang panjang
lebar itu tidak menanggalkan namanya dalam memori otakku.
Biarkan saja,karena yang
terpenting aku mendapatkan pelajaran berharga dalam perjalanan ini.
Malam kamis,jam 02.30 WIB
pelangi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar